Deskripsi

Akar kata Ibrani untuk bekerja (avad) adalah juga akar kata untuk melayani, khususnya melayani Tuhan dalam ibadah/penyembahan. Saya percaya kedua aktivitas ini dimaksudkan untuk diintegrasikan. Pekerjaan kita harus dilakukan dengan cara yang menghormati Tuhan, yang  melayani Tuhan dan orang lain, yang menyembah Tuhan. Dengan menggabungkan kedua kata (bahasa Inggris) “work” dan “worship”, saya berharap dapat membuat orang melihat bahwa Tuhan bekerja dalam aktivitas sehari-hari kita dan bahwa aktivitas sehari-hari kita dapat menghormati Tuhan dan melayani orang lain.

Buku Workship ini berisi 3 bagian: pandangan alkitab tentang bekerja, disiplin-disiplin rohani dalam bekerja, dan hikmat kebijaksanaan praktis dalam bekerja.

Daftar isi

Prakata dari Penerbit

Kata Pengantar

Pendahuluan

Introduksi: Bekerja Sebagai Penyembahan

Introduksi Bagian 1: Pandangan Alkitab tentang Bekerja

Bab 1: Bekerja Sebagai Anugerah
Bab 2: Bekerja Sebagai Hal yang Baik
Bab 3: Bekerja Sebagai Kutukan
Bab 4: Siapa Penebus Pekerjaan?
Bab 5: Pekerjaan yang Benar
Bab 6: Pekerjaan yang Kekal

Introduksi Bagian 2: Disiplin-disiplin Rohani dalam Bekerja

Bab 7: Pekerjaan yang Kudus
Bab 8: Pekerjaan Injil
Bab 9: Pekerjaan yang Didoakan
Bab 10: Pekerjaan Inkarnasional
Bab 11: Pekerjaan yang Diperlengkapi-Roh
Bab 12: Pekerjaan Keadilan Sosial 

Introduksi Bagian 3: Hikmat Kebijaksanaan Praktis dalam Bekerja 

Bab 13: Vokasi
Bab 14: Pekerjaan dan Identitas
Bab 15: Relasi-relasi Kerja
Bab 16: Bisnis Kerajaan 

The post Workship appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DAFTAR ISI

1. Krisis Kepemimpinan Global
2. Memimpin di Tengah Dua Pilihan: Adopsi atau Aborsi?
3. Kejatuhan Pemimpin Gereja
4. Pemimpin Visioner: Berbahaya tapi Tidak Liar
5. Memimpin dengan Air Mata
6. Kelemahan: Kualifikasi Eksklusif Kepemimpinan Kristen
7. Memimpin dengan Integritas
8. Pemimpin dan Arogansi
9. Kerendahan hati Versi Jim Collins, Lou Tzu, dan Yesus Kristus
10. Pelayan yang Memimpin atau Pemimpin yang Melayani?
11. Ketika Pemimpin Berjatuhan: Akuntabilitas bagi Pemimpin
12. Mau Jadi Pemimpin? Biarkan Kesukaran Menimpa Anda
13. Nurani yang Bisu
14. RUmus Rahasia Kepemimpinan “2C”
15. Pemimpin Pragmatis
16. Memimpin Umat Allah dengan Creative Tension
17. Thought Leadership
18. Pemimpin, Selebritis, dan Berhala: Pengkultusan Individu Pemimpin
19. Kepemimpinan sebagai Kapasitas Institusi: Belajar dari General Electric
20. Ketaatan terhadap Otoritas Pemimpin
21. Memimpin Tanpa Mengontrol Orang lain
22. Anarki dan Tirani: Penyimpangan Otoritas Pemimpin
23. Memimpin di Tengah Konflik
24. Berpacu Melawan Kuda: Sebuah Tantangan Kepemimpinan
25. Kritik bagi Pemimpin: Sahabat atau Musuh?
26. Seni Menegur Pemimpin
27. Ritme Engagement dan Withdrawal
28. Discontentment dan Contentment: Barometer Kepemimpinan Kristen
29. Pemuas Hati Manusia
30. Imitasi Kristus: Bonheffer dan Radikalisme Pemimpin Kristen
31. Sekolah Kepemimpinan Allah
32. Pemimpin Kristen dan Pola Pikirnya
33. Memimpin Lewat Tulisan: Teladan C.S. Lewis
34. “Be-Know-Do”: Pengembangan Kepemimpinan Efektif
35. Gaya Hidup AKRIBOS
36. Pemimpin Sebagai Mentor

The post Jadilah Pemimpin Demi Kristus appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

Sering kali reaksi spontan kita jika diperhadapkan dengan derita yang menyakitkan adalah: “Mengapa saya? Mengapa ini terjadi? Mengapa harus sekarang? Mengapa?”.

Allah datang untuk kita, di dalam daging, di dalam Kristus, ke dalam penderitaan, demi kita. Ia melangkah ke penderitaan kita yang signifikan. Ia akan menggendong kita, bahkan di dalam situasi-situasi hidup yang paling sulit sekalipun.

Akhirnya, kita dipersiapkan untuk menjawab-dan memaknai-pertanyaan yang hampir tidak terbayangkan, “Mengapa bukan saya?” Jika penderitaan kita memperlihatkan Juru Selamat dunia, Jika kelemahan kita mendemostrasikan kuasa Allah untuk menyelamatkan kita dari semua kesalahan kita, jika perjuangan tulus kita memperlihatkan kepada orang lain yang sedang berjuang, jika kehidupan kita menjadi sumber pengharapan bagi orang lain, mengapa bukan saya?

Sama seperti Dia, sesungguhnya seruan nyaring dan air mata kita akan didengar oleh Dia yang menyelamatkan kita dari kematian. Sama seperti Dia, kita akan belajar tentang ketaatan melalui apa yang kita derita, kita akan bersimpati dengan kelemahan orang lain, kita akan memperlihatkan iman kepada dunia yang tidak percaya, pengharapan dunia yang tidak berpengharapan, kasih kepada dunia yang tidak mengasihi, dan kehidupan kepada dunia yang mati. Jika semua yang dijanjikan Allah akan menjadi kenyataan, mengapa bukan saya?

The post Rahmat Allah di dalam Penderitaan Kita appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

DI LUAR DARI KISAH GUA SINGA DAN TUNGKU API,

Sebagian besar kisah yang ada di kitab Daniel terlihat aneh bagi pembaca masa kini. Paruh pertama penuh dengan berbagai cerita tentang pola kehidupan Timur Dekat kuno dan drama di istana raja; paruh kedua berisi berbagai penglihatan apokaliptik tentang makhluk-makhluk mengerikan dan konf­lik kosmis. Banyak orang Kristen yang salah paham atau menghindari kitab ini. Tapi, gagal membaca kitab Daniel dengan baik berarti kehilangan bagian penting dari pesan Allah kepada kita.

Menurut Tremper Longman III, ketika kita membaca kitab ini dengan mengikuti bahasa dan konteks aslinya, kita akan mendapati bahwa kitab ini lebih mudah daripada yang kita pikirkan. Penulis memakai keterampilannya sebagai ahli dan pengajar Perjanjian Lama untuk mengarahkan para pembaca dalam membaca kitab Daniel dengan benar. Dia membahas genre, susunan, latar belakang sejarah, dan pesan teologis utama dari kitab tersebut sebelum masuk lebih dalam ke setiap kisah dan penglihatan yang ada.

Saat kita belajar memasuki dunianya Daniel, kita menemukan sebuah pesan yang tetap relevan, tidak saja bagi generasi Daniel tapi juga bagi generasi kita: di tengah situasi dunia yang kacau dan sulit, Allah yang memegang kendali, dan Dia yang memiliki kemenangan akhir. Ia berusaha membantu orang Kristen abad ke-21 untuk hidup berhasil di tengah dunia yang toksik dan berpengharapan di dalam dunia yang kompleks. Buku ini adalah titik awal yang sangat baik bagi siapa saja yang ingin mempelajari, mengajar, atau mencari bimbingan yang bisa diandalkan tentang kitab kuno ini.

PUJIAN

“Kitab Daniel adalah kitab yang sangat menarik sekaligus rumit – dari sisi sejarah, teologis, maupun kritik. Longman memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menarik informasi dan merangkum perdebatan akademis dalam gaya tulis yang mudah dibaca. Dia telah melakukan yang sama di banyak buku lain dan sekarang dia memberi kita hadiah buku ini. Sebuah buku pendahuluan yang membantu dan sangat praktis.”
—M. Daniel Carroll R., Blanchard Professor of Old Testament, Wheaton College and Graduate School

“Buku Tremper Longman ini merupakan bacaan yang luar biasa! Dia membawa pembacanya memikirkan secara serius tentang singa yang lapar, tungku api, dan makhluk-makhluk mengerikan untuk menunjukkan bagaimana kitab Daniel mengingatkan kita bahwa Allah bukan saja hadir tapi memegang kendali, bahkan di situasi yang sangat sulit. Buku ini memberikan pengingat yang kuat bahwa Allah yang memiliki kemenangan akhir. Allah bisa memelihara kita, bahkan di tengah lingkungan yang toksik, dan Allah hadir bersama kita di tengah dunia yang sulit sebagai Raja yang menang.”
—Beth M. Stovell, associate professor of Old Testament di Ambrose University

“Tremper Longman III telah menyediakan pendamping yang ideal dalam membaca kitab Daniel. Dia membantu kita memahami hubungan antara kisah-kisah yang memberi penguatan di paruh pertama dan berbagai penglihatan aneh di paruh kedua, dengan menunjukkan bagaimana keduanya dimaksudkan untuk menguatkan umat Allah dalam kondisi penderitaan dan penganiayaan. Dia membantu kita menghindari pesan yang terlalu disederhanakan dari kisah-kisah dan pesan dalam berbagai penglihatan itu. Seimbang, informatif, dan mudah dibaca, ini merupakan alat bantu yang sangat baik bagi semua pengkhotbah atau pemimpin kelompok kecil.”
—Christopher J. H. Wright, Langham Partnership, penulis dari Hearing the Message of Daniel: Sustaining Faith in Today’s World

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih
Pendahuluan: Ajakan untuk Memahami Kitab Daniel

BAGIAN SATU: MEMBACA KITAB DANIEL SESUAI LATAR AWALNYA
1. Kisah dan Penglihatan di Tengah Penindasan: Genre, Bahasa, dan Susunan
2. Pembuangan di Babel dan Kekuasaan Persia (dan Yunani): Latar Sejarah Kitab Daniel
3. Penghiburan di Tengah Penindasan: Tema Kitab Ini

BAGIAN DUA: MEMBACA KITAB DANIEL SEBAGAI ENAM KISAH DAN EMPAT PENGLIHATAN
4. Dipaksa Berlatih di Lingkungan yang Tidak Bersahabat, Bagian 1: Daniel 1
5. Dipaksa Berlatih di Lingkungan yang Tidak Bersahabat, Bagian 2: Daniel 2
6. Allah Merendahkan Nebukadnezar yang Berkuasa: Daniel 4
7. Siapa yang Bisa Menafsirkan Tulisan di Dinding?: Daniel 5
8. Tiga Sahabat dan Tungku Perapian: Daniel 3
9. Daniel di Gua Singa: Daniel 6
10. “Seorang seperti Anak Manusia”: Daniel 7
11. Seekor Domba Jantan dan Seekor Kambing Jantan: Daniel 8
12. Tujuh Puluh Minggu: Pembuangan Berlanjut: Daniel 9
13. “Ia akan Menemui Ajalnya”: Daniel 10:1–12:4
14. “Tetapi Engkau Pergilah Sampai Tiba Akhir Zaman”: Daniel 12:5–13

BAGIAN TIGA: MEMBACA KITAB DANIEL SEBAGAI ORANG KRISTEN PADA ABAD KE-21
15. Bagaimana Hidup dalam Budaya yang Toksik: Daniel 1–6
16. Menemukan Penghiburan dalam Kemenangan Akhir Allah: Daniel 7–12

The post Hidup Berhasil Dalam Dunia yang Toksik appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

“Saya ingin menolong orang-orang percaya yang sedang melihat beberapa perubahan hati yang radikal, yang dituntut oleh Alkitab dalam kehidupan Kristen – khususnya perintah bahwa kita harus mendambakan Allah melebihi apa pun…. Saya ingin menolong orang-orang yang mulai melihat bahwa keselamatan adalah kebangkitan dahaga yang baru kepada Allah…. Saya ingin menolong orang-orang yang rindu menemukan bahwa bukan hanya keputusan mereka tetapi juga keinginan-keinginan mereka, benar-benar penting … dan banyak orang, yang dengan cucuran air mata, ingin mengetahui: Apa yang seharusnya saya lakukan ketika saya tidak lagi mendambakan Allah? Dalam kehendak Allah, saya ingin sekali menolong.” — JOHN PIPER

Kita semua ingin mengalami kepuasan dalam Allah yang membebaskan, menghasilkan kasih, dan berani mengambil risiko. Tetapi kenyataannya adalah kita sering kali bergumul untuk menemukan dan berpegang kepada sukacita yang sejati dan kekal tersebut – bahkan ketika kita telah menerima kabar baik mengenai anugerah Allah. Jadi kita menghadapi sebuah pertanyaan penting: Apa yang seharusnya saya lakukan ketika saya tidak mendambakan Allah?

John Piper ingin menolong kita menemukan sukacita dalam Kristus yang begitu dalam dan kuat sehingga hal itu akan sanggup membebaskan kita dari ikatan kenyamanan dan keamanan dunia, lalu mendorong kita untuk menjalani kehidupan misi yang penuh belas kasih. Ditulis dengan pengharapan yang radikal supaya semua orang Kristen dapat mengalami kepenuhan hidup dalam Kristus. Buku ini akan menolong Anda untuk berjuang demi mendapatkan sukacita yang perlu dialami setiap harinya, melalui membimbing Anda untuk menemukan kembali kemuliaan Allah yang memuaskan jiwa.

DAFTAR ISI

Prakata untuk Edisi Ulang Tahun Kesepuluh

Prakata dan Doa

1   Mengapa Saya Menulis Buku Ini: Menopang Pengorbanan Kasih

2   Apa Perbedaan antara Keinginan dan Kesenangan?

Menemukan Bagaimana Keduanya dan Tidak Satupun dari Mereka adalah Tujuannya

3   Panggilan untuk Memperjuangkan Sukacita dalam Allah

Menaati Tuntutan Allah untuk Bersukacita

4   Sukacita dalam Allah adalah Karunia Allah

Melakukan Apa yang Harusnya Dilakukan bagi Kita

5   Perjuangan bagi Sukacita adalah Perjuangan untuk Melihat

Menilai Allah melalui Mata Hati dan Telinga

6   Berjuang bagi Sukacita seperti Seorang Berdosa yang Dibenarkan

Belajar Rahasia Rasa Bersalah yang Berani

7   Nilai Firman Allah dalam Perjuangan demi Sukacita

Melihat Ukuran Senjata yang Kuat Ini

8   Bagaimana Menggunakan Firman dalam Perjuangan demi Sukacita

Merenungkan, Mengingat, dan Pesan Allah

9   Fokus Doa dalam Perjuangan demi Sukacita

Mendambakan Semua Hal Lain Hanya karena Kita Mendambakan Allah

10 Praktik Doa dalam Perjuangan demi Sukacita

Pagi, Siang, dan Sore Tanpa Henti

11 Bagaimana Menggunakan Dunia dalam Perjuangan demi Sukacita

Menggunakan Semua Indra untuk Melihat Kemuliaan Allah

12 Ketika Kegelapan Tidak Beranjak

The post When I Don’t Desire God appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

“Anugerahkanlah, ya Tuhan, supaya aku mengenal diriku sendiri sehingga aku boleh mengenal Engkau.”—Augustine

Dalam lingkungan Kristen, ajaran tentang mengenal Allah banyak sekali diperbincangkan. Tetapi orang-orang Kristen sepanjang masa juga telah sepakat bahwa tidak akan ada pengetahuan yang mendalam tentang Allah tanpa pengetahuan yang mendalam tentang diri sendiri. Mengenali diri Anda yang sejati sangat terkait erat dengan mengenali tujuan khusus Allah untuk Anda. Paradoksnya, semakin Anda menjadi serupa Kristus, Anda akan semakin menjadi diri Anda sendiri yang sejati.

Dalam eksplorasi yang mendalam tentang identitas Kristen, psikolog dan pembimbing rohani, David G. Benner menjelaskan tentang spiritualitas penemuan diri. Dia akan menyingkapkan diri Anda yang palsu, yang mungkin selama ini telah Anda sembunyikan di belakang dan memanggil Anda untuk menemukan diri Anda yang sejati, yang muncul dari keunikan Anda di dalam Kristus. Membebaskan Anda dari ilusi tentang diri Anda sendiri, Benner menunjukkan bahwa pemahaman diri mengarah pada pemenuhan panggilan dan tujuan utama yang diberikan Allah kepada Anda. Percayalah, Anda tidak perlu mencoba menjadi seseorang yang bukan diri Anda sendiri. Tapi Anda akan memperdalam pengalaman Anda tentang Tuhan dengan menemukan anugerah untuk menjadi diri Anda sendiri.

“Ini adalah buku langka yang mengombinasikan kebijaksanaan tentang iman dan pemahaman tentang diri.” —John Ortberg, Menlo Park Presbyterian Church

PUJIAN

“Sebuah buku kecil yang memikat tentang mengenal Allah dan mengenal diri. The Gift of Being Yourself menembus lapisan ego dan melampaui kepribadian serta menerobos imajinasi diri hingga sampai pada kebenaran inti dari diri Anda. Ini adalah jalan setapak untuk menemukan dan menerima diri terkasih yang tiada duanya sebagaimana Allah merancang Anda.”

— Adele Calhoun, penulis Spiritual Disciplines Handbook

“Sebagai seorang guru pembimbing rohani, saya terlebih dulu mengharuskan para murid untuk membaca The Gift of Being Yourself. Memahami diri yang palsu dan menerima diri yang sejati adalah hal yang esensial dalam mengenal Allah serta hasrat sejati seseorang, dan ini adalah prasyarat untuk memahami kisah dalam kehidupan orang lain. Buku ini mendorong para pembaca untuk berhenti dan mencermati implikasinya bagi diri mereka lewat rangkaian pertanyaan dan contoh dalam kehidupan Benner sendiri maupun pengalaman orang lain. Buku ini menuntut pertimbangan saksama terhadap premis Benner sebagai sebuah realitas yang dihidupi, bukan sekadar teori atau gagasan. Saya akan sangat merekomendasikan buku ini kepada para murid dari kelas formasi spiritualitas.”

— Helen Cepero, pembimbing rohani, penulis Christ-Shaped Character

“The Gift of Being Yourself karya David Benner adalah bahasan terbaik yang pernah saya baca dalam perjalanan untuk menjadi diri yang sejati. Saya mulai membaca buku ini untuk membantu David; saya selesai membacanya dalam waktu empat jam sekali duduk dan mendapati ternyata buku inilah yang membantu saya. Menarik kesimpulan dari kebijaksanaannya sebagai seorang psikoterapis dan pembimbing rohani, wawasan Kitab Suci, serta penemuan dalam pengenalannya akan diri dan Allah, David dengan lembut menjelaskan kesenjangan besar antara diri palsu yang menjadi wujud sebagian besar dari kita dengan diri dalam Kristus yang dirancang Allah bagi kita. Saya tidak pernah merasa begitu tertantang dan dengan lembut terilhami untuk menerima anugerah menjadi diri saya sendiri.”

— Gary W. Moon, direktur, Dallas Willard Center for Spiritual Formation

DAFTAR ISI

Prakata oleh oleh Dom M. Basil Pennington, OSCO

Pendahuluan: Identitas dan Otentisitas

1  Pengetahuan Transformasional tentang Diri dan Allah

2  Mengenal Allah

3  Langkah Awal Menuju Pengenalan Diri

4  Mengenal Diri Anda Apa Adanya

5  Membuka Kedok Diri Anda yang Palsu

6  Menjadi Diri Anda yang Sejati

The post The Gift of Being Yourself appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

Anda pasti tahu tentang ini….

Tapi sebenarnya, mungkin juga Anda tidak tahu.

Meski Anda pergi ke gereja, tidak berarti Anda telah diberikan Injil yang jelas. Sebagian besar orang memang bicara tentang Yesus, menjadi orang baik, dan menghindari yang jahat, tapi berita Injil tidak ada di sana – setidaknya tidak secara spesifik dan menyeluruh.

Terinspirasi oleh kebutuhan orang yang sering ke gereja maupun yang tidak pernah ke gereja, dan didorong oleh pengabaian yang umumnya dilakukan dalam memberitakan Injil secara jelas dalam kekristenan, Matt Chandler menulis sebuah buku untuk mengingatkan kita apa yang menjadi hal yang paling utama dan terpenting – Injil.

Inilah panggilan yang sebenarnya dari kekristenan, mengenal Injil yang jelas dan menyatukan gereja di atas dasar yang agung dari kabar baik tentang Yesus!

PUJIAN

“Jika Anda hanya membaca satu buku tahun ini, bacalah buku ini. Buku ini penting.”

— Rick Warren, pendeta, Saddleback Church, Lake Forest, California

“Buku ini, seperti halnya Injil, memperjelas, meyakinkan, menghibur, dan menarik pada saat yang sama. Saya dengan sepenuh hati mengundang Anda untuk membacanya, untuk dilingkupi oleh belas kasih dan keagungan Allah dalam Injil, lalu menjalani hidup Anda dengan menjadikan Injil terlihat jelas di setiap bagian hidup Anda dan di seluruh penjuru dunia ini!”

— David Platt, penulis buku terlaris, Radical & Radical Together

“Bahwa Injil tidak diajarkan secara jelas dalam liberalisme klasik merupakan hal yang menyedihkan tapi tidak mengherankan. Bahwa Injil tidak terus-menerus diajarkan dalam jemaat injili merupakan hal yang

mencemaskan dan mengherankan. Kaum injili tidak menyangkali Injil, tapi mereka hanya sekadar mengasumsikannya saat bicara tentang semua hal lainnya – dan ini tragis. Matt Chandler memberikan panggilan yang kuat untuk membuat Injil terlihat jelas dan menjadi bagian utama dari khotbah kita, serta dengan susah payah menunjukkan seperti apa itu. Saya sangat menyetujuinya.”

— D. A. Carson, profesor, Trinity Evangelical Divinity School

“Matt Chandler menyajikan Injil dalam cara yang seimbang, penuh pengharapan, dan sangat serius, ditambah dengan humor khasnya dia. Dengan setia dan lucu, Matt menegur kita semua (termasuk dirinya sendiri) dalam cara yang membangun, dan saya berharap itu bisa membuat Anda lebih lagi menghargai Kristus.”

— Mark Dever, pendeta, Capitol Hill Baptist Church, Washington, DC; presiden, 9Marks

DAFTAR ISI

Pendahuluan

BAGIAN 1: MELIHAT INJIL DARI BAWAH

1    Allah

2    Manusia

3    Kristus

4    Tanggapan

BAGIAN 2: MELIHAT INJIL DARI ATAS

5    Penciptaan

6    Kejatuhan

7    Pendamaian

8    Penyempurnaan

BAGIAN 3: IMPLIKASI DAN APLIKASI

9    Bahaya jika Terlalu Lama Melihat Injil dari Bawah

10 Bahaya jika Terlalu Lama Melihat Injil dari Atas

11 Moralisme dan Salib

The post The Explicit Gospel appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

Terkadang hidup itu menyakitkan.

 Entah dari mana, kematian, penyakit, pemutusan hubungan kerja, atau sebuah relasi yang sulit dapat mengubah kehidupan kita dan menantang segala sesuatu yang pernah kita pahami – menyudutkan kita sehingga kita merasa tak mampu untuk mengatasinya. Namun, di tengah segala rasa sakit dan kebingungan ini, kita tidak sendiri.

Dengan menyatukan kisah pribadinya, pengalaman pelayanan pastoral, dan wawasan alkitabiahnya, penulis buku laris, Paul David Tripp membantu kita memercayai Allah di tengah segala penderitaan. Ia mengidentifikasi jebakan-jebakan yang harus dihindari dalam penderitaan kita dan sebaliknya membawa kita melihat akan penghiburan-penghiburan yang perlu direngkuh. Buku yang berterus terang namun berisi pengharapan ini akan menolong Anda berpaut pada janji-janji Allah ketika pencobaan datang dan melangkah maju dengan harapan Injil.

PUJIAN

“Buku ini adalah balsam bagi jiwa, yang akan Anda raih dan yang tidak mampu Anda letakkan kembali. Ini juga akan menjadi teman terkasih yang padanya Anda akan kembali bertahun-tahun mendatang, serta menjadi hikmat terpercaya untuk disalurkan kepada para pengembara lainnya.”

— Ann Voskamp, penulis buku terlaris New York Times, The Broken Way dan One Thousand Gifts

“Setiap hari bergelut dengan kelumpuhan dan rasa sakit kronis (dan telah melawan kanker stadium tiga), saya tahu sesuatu tentang penderitaan—sejujurnya hampir tidak ada buku tentang subjek tersebut yang belum saya baca. Namun ketika Paul David Tripp menawarkan wawasannya tentang rasa sakit kami, hal itu menarik perhatian saya. Dan buku ini tidak mengecewakan. Ya, Paul menawarkan telinga yang berempati dan penghiburan yang kuat, tetapi ia mengisi halaman-halaman ini dengan nasihat praktis, bukan omong kosong tentang bagaimana bergerak melalui dan mengatasi penderitaan, menuju sebuah harapan yang segar dan hidup. Saya sangat merekomendasikan karya baru yang luar biasa ini.”

— Joni Eareckson Tada, pendiri dan CEO, Joni and Friends International Disability Center

“Menulis setelah mengalami guncangan karena kehilangan kesehatan secara tak disangka-sangka dan bergelut dengan penderitaan yang sedang berlangsung, Paul Tripp menawarkan saran yang sangat praktis. Perenungannya akan ‘jebakan-jebakan’ umum yang sering kali dihadapi oleh mereka yang menderita, akan terbukti membantu bagi banyak orang yang terombang-ambing oleh badai kehidupan.”

— Kelly M. Kapic, penulis, Embodied Hope dan profesor teologi, Covenant College

“Kita tidak perlu mencarinya. Ia akan datang dan menemukan kita. Cepat atau lambat, penderitaan dalam tingkat bencana akan menghancurkan hidup kita. Paul Tripp memahaminya secara pribadi. Ia juga memahami Injil secara pribadi. Buku barunya ini tidak mengecilkan penderitaan-penderitaan kita dengan rumusan-rumusan kosong. Buku yang bijaksana ini memimpin kita lebih mendalami Injil Salib dan lebih dekat pada Manusia yang Penuh Kesengsaraan itu sendiri.”

— Ray Ortlund, pendeta, Immanuel Church, Nashville, Tennessee

DAFTAR ISI

Pendahuluan

    1     Hari Ketika Hidup Saya Berubah

    2     Penderitaan Itu Tidak Pernah Netral

    3     Jebakan Kesadaran

    4     Jebakan Rasa Takut

    5     Jebakan Rasa Iri

    6     Jebakan Keraguan

    7     Jebakan Penyangkalan

    8     Jebakan Keputusasaan

    9     Penghiburan dari Kasih Karunia Allah

  10     Penghiburan dari Kehadiran Allah

  11     Penghiburan dari Kedaulatan Allah

  12     Penghiburan dari Tujuan Allah

  13     Penghiburan dari Umat Allah

  14     Penghiburan dari Hati yang Tenang

The post Suffering appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

Mungkin Anda dibesarkan sebagai orang Kristen tapi kemudian berhenti ke gereja?

Mungkin Agama mengecewakan Anda dan Anda tidak pernah kembali kepada Allah?

Mungkin Sains dan skeptisisme telah menggantikan kebutuhan Anda akan Allah?

Tapi Anda kesulitan menjawab pertanyaan hidup yang lebih besar …

Di mana saya bisa menemukan kepuasan?

Apakah kita bisa mendapat keadilan yang sebenarnya?

Mengapa saya tidak mengalami kepuasan?

Mungkin sudah waktunya untuk memikirkan ulang pandangan Anda tentang Allah?

Kita hidup dalam zaman yang menghargai pemikiran empiris, perkembangan manusia, dan hak bagi semua orang untuk menentukan ekspresi mereka yang paling otentik dari makna, tujuan dan sukacita. Jadi, apakah konsep tentang Allah atau sebuah kuasa yang lebih tinggi masuk akal? Apakah iman dan agama menawarkan sesuatu yang bernilai?

                Dalam buku baru yang menggugah pemikiran ini, pendeta dan penulis buku terlaris New York Times, Timothy Keller, mengundang orang-orang yang belajar filsafat sekular dan mereka yang skeptis terhadap iman dan agama secara umum untuk melihat bahwa Allah orang Kristen tetap masih masuk akal. Bagaimana jika kekristenan ternyata bisa memberi kita sumber daya yang tak terbayangkan untuk menjawab semua pertanyaan tentang kepuasan, kebebasan pribadi, keadilan, dan harapan?

                Ditulis bagi mereka yang masih mencari iman dan orang sekular yang skeptis, penjelasan buku ini tentang nilai dan pentingnya kekristenan menjadi lebih relevan dari sebelumnya..

DAFTAR ISI

Kata Pengantar                Iman Orang Sekular

BAGIAN SATU:  MENGAPA SETIAP ORANG BUTUH AGAMA?

Satu                       Bukankah Agama Akan Pudar?

Dua                        Bukankah Agama Didasarkan pada Iman dan Sekularisme pada Bukti?

BAGIAN DUA:    AGAMA LEBIH DARI YANG ANDA KIRA

Tiga                        Makna yang Tidak Bisa Dirampas oleh Penderitaan dari Anda

Empat                   Kepuasan yang Tidak Didasarkan pada Keadaan 

Lima                      Mengapa Saya Tidak Bisa Hidup Sesuka Saya Selama Tidak Mencelakai Orang Lain?

Enam                     Masalah Diri 

Tujuh                    Identitas yang Tidak Menghancurkan Anda atau Mengucilkan Orang Lain 

Delapan               Harapan yang Dapat Menghadapi  Segala Sesuatu 

Sembilan             Masalah Moral

Sepuluh               Keadilan yang Tidak Menghasilkan Tiran yang Baru 

BAGIAN TIGA:    KEKRISTENAN YANG MASUK AKAL

Sebelas                                Apakah Percaya Allah Itu Masuk Akal?

Dua Belas            Apakah Percaya Kekristenan Itu Masuk Akal? 

The post Making Sense of God appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.

DESKRIPSI ISI BUKU

Bagaimana sebuah gereja biasa pada umumnya dapat menghasilkan murid-murid Kristus yang menjalani seluruh aspek hidup mereka sebagai pengikut Yesus penuh waktu baik saat di rumah, dunia pekerjaan, dan lingkungan masyarakat?

Waktu-waktu kita di dalam gereja perlu memperlengkapi kita menjadi garam dan terang ketika keluar dari gereja. Diambil dari pelajaran dengan usaha yang keras melalui proyek Imagine, buku ini menawarkan bantuan dan harapan dari gereja-gereja yang sudah menerapkannya:

                – Pelajaran dari pelayanan tiga tahun bersama gereja-gereja percontohan

                – Ide-ide praktis bagi gereja Anda

                – Kisah-kisah nyata dari gereja dan individu

Ini bukanlah sebuah perbaikan instan. Tidak ada perbaikan instan. Sebaliknya,  buku ini menawarkan harapan baru dan perubahan kecil yang akan mengubahkan.

PUJIAN

“Pemikiran mengenai pemuridan penuh waktu sangatlah penting. Buku yang membangkitkan semangat ini dengan bijaksana dan sangat praktis. Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi setiap orang yang duduk

dalam posisi kepemimpinan.”

— Stephen Gaukroger, Clarion Trust

“Sangat memikat, sederhana, dan praktis. Ini bukan program yang kaku tapi sebuah panduan dalam melakukan perjalanan besar – mengubah budaya gereja menjadi gereja yang menghasilkan murid penuh waktu. Saya berharap dan berdoa banyak orang bisa menggunakannya.”

— James Lawrence, CPAS

“Buku Neil ini mengingatkan setiap orang percaya akan perlunya cara pikir yang terus kita jaga yaitu melihat diri kita sebagai seorang pelayan Yesus penuh waktu. Mendengar para pengajar LICC menjabarkan seri pengajaran Imagine Project dalam gereja lokal kami merupakan titik menentukan bagi kami, dan kami berharap seri ini tidak pernah berakhir. Sekarang kami sudah punya bukunya Neil, seri itu tidak perlu berakhir! Di tangan kami ada panduan luar biasa untuk menghadapi tantangan paling penting yang mungkin dihadapi gereja abad ke dua puluh satu: pemuridan penuh waktu. Terima kasih, Neil.”

— Pdt. Biyi Ajala, pendeta, Holding Forth the Word Ministry, UK

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih

Kata Pengantar

Permulaan dan Gambaran Besar

1. Umat Allah Di Sana: Sudah Siap?

2. Gereja Penuh Waktu: Sebuah Visi yang Diperbarui

3. Perubahan dari Dalam Keluar: Nilai Mendahului Tindakan

4. Bagaimana Menjadi Gereja yang Membuat Murid Penuh Waktu

5. Semua Belajar Bersama: Mendefinisikan Ulang Kontrak Gereja

6. Bagaimana DNA Penuh Waktu Ini Mengubah Segalanya: Tiga Contoh

7. Ketika Anda memulai …

Langkah Selanjutnya: Sebuah Panduan Refleksi

The post Imagine Church appeared first on Literatur Perkantas Jakarta.